Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa
protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu
protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi Protozoa adalah hewan
pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai
sifat antara algae
dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya
berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup
pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke
dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan
algae
genus
Chlamydomonas
yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan
contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya
eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan
dari jamur karena
dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur
lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
Bentuk
tubuh
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan
mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk
seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih
dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan
berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh
protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel).
Namun demikian,
Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan
oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuran tubuhnya antaran
3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang,
atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu.
Habitat
Protozoa
hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifat parasitik,
hidup pada organisme
inang.
Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme
sederhana seperti algae, sampai vertebrata
yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah
atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang
tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut.
Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam
usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia.
Beberapa
protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit
serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan
menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. Protozoa hidup secara soliter
atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa
merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang
tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar (
cangkok) dari zat kersik dan kapur.
Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal
tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi.
Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria,
plastida,
dan vakluola.
Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof),
yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof),
yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan
cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik,
yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula
yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel,
terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan
bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan
evolusinya.
Ciri-ciri
Protozoa
adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria.
Ciri-ciri Umum :
- Organisme uniseluler (bersel
tunggal)
- Eukariotik
(memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter
(sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Umumnya tidak dapat membuat makanan
sendiri (heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Dapat membentuk sista untuk
bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia,
silia, atau flagela
- Tipe Nutrisi beragam, seperti:
Holozoik (memakan hewan utuh/hidup yang ukurannya lebih kecil), Holofitik
(membuat makanan dengan potensi sendiri), Saprozoik (memakan hewan lain
yang sudah mati) dan Saprofitik (membuat makanan sendiri dari sisa bahan
kimia disekitarnya).
- Tipe Respirasi beragam, seperti: Obligat Aerob (sangat
butuh udara), Obligat Anaerob (tidak butuh udara), Fakultatif Aerob (akan
hidup lebih baik dengan udara) dan Fakultatif Anaerob (akan hidup lebih
baik tanpa udara).
Ciri-ciri
prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan
adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang
hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amoeba perkembangbiakan amoeba dan
bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri.
Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan
pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti
sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya,
menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian
tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua
sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.
Pada
amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau
kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amoeba dapt
membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan
telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi
dapat keluar. Selanjutnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran
tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
Morfologi
Protozoa
Semua
protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa
untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.
Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk
istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan
dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada
keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya.
Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan
algae.
Kebanyakan
protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma
yang ada dalam membran
sel. Beberapa jenis
protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang
tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat
partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton.
Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera
tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk
batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas
menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada
yang tidak dapat bergerak aktif.
Berdasarkan
alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke
dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam
Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora,
yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak
dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke
dalam Sporozoa.
Mulai tahun 1980, oleh Commitee
on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa,
Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada
klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora
digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah
menjadi lima kelas.
Contoh
protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah
genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium,
dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexa
beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella termasuk
kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota kelompok
Myxospora.
Fisiologi Protozoa
dan untuk menghasilkan
ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen
ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa
yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil
dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat
berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma.
Partikel
makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat
amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina.
Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap
kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran
vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke
dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola
membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma
secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara
inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata,
ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat
digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke
dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui
sitopig yang terletak disamping sitosom.
Adaptasi
Sebagai
predator,
mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang,
bakteri,
dan microfungi.
Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora
dan konsumen
di decomposer
link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam
mengendalikan populasi bakteri dan biomas.
Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya
amoeba, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki
bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua
protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola.
Sebagai
komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting
bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis
protozoa dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic
berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium sp.),
dan Leishmania
trypanosomes
juga penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan multisel.
Beberapa
protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif
(misalnya trophozoites)
dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang
sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau
waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu
tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di
luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain.
Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk
memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana
protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses
mentransformasikan kembali ke trophozoite
disebut excystation.
Kelas Berdasarkan Alat
Gerak
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas
berdasarkan alat gerak:
1.
Rhizopoda (Sarcodina),
Alat
geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau
manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di
luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus,
Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di
dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
- Amoeba
proteus memiliki dua
jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
- Entamoeba
histolityca menyebabkan
disentri amoeba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan
Shigella dysentriae)
- Entamoeba gingivalis
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)
- Foraminifera
sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil foraminifera disebut tanah globigerina.
Entamoeba coli
Entamoeba coli merupakan parasit usus besar, frekuensi 10 – 30% di
dunia. Lingkaran hidup sama E.histolytica, hanya saja untuk Entamoeba
coli tidak terdapat ekstra Intestinal.
Morfologi berbentuk tropozoit dan kista. Bentuk tropozoit berukuran 20 –
40 µm, Ektoplasma dan endoplasma tidak memiliki batas yang jelas,
pseudopodia agak membulat, gerakannya lambat dan tidak bertujuan. dalam Endoplasma
; didapatkan adanya bakteri-bakteri, khromatin body, sel-sel tumbuh-tumbuhan,
eritrosit tidak ada. Nukleus (inti) ; letak kariosome eksentrik, perifer
khromatin kasar (membran inti kasar), dan terdapat halo.
Endolimax nana
Entamoeba
gingivalis
Entamoeba
gingivalis hanya
mempunyai bentuk stadium tropozoit saja. Bentuk tropozoit berukuran 5 – 35 µm
dan rata-rata 15 µm, Ektoplasma kelihatan jelas dan jernih, dalam Endoplsma
terdapat : leukosit, kadang-kadang eritrosit banyak. Nukleus (inti)
didapatkan adanya halo yang mengelilingi inti. Pseudopodia biasanya tumpul dan
jernih, sering dibentuk dengan mendadak. Keaktifan sedang, kadang-kadang
progresif. Siklus hidupnya mempunyai habitat pada rongga mulut, dan sering
ditemukan pada gigi berlubang dan kantong gingiva. Sifat yang paling khas yaitu
adanya banyak vakuole makanan di dalam sitoplsma dan juga benda-benda yang
mudah dipulas, berupa sisa-sisa inti dari sel yang telah rusak. Amoeba ini di
temukan dalam jumlah 10% pada orang-orang dengan mulut yang sehat, sampai 95% pada
orang-orang dengan gigi yang rusak dan gusi yang sakit.
Arcella sp
Memiliki
kerangka luar dari zat kitin, terdapat di air tawar.
Alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk). Bergerak dengan flagel (bulu
cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap
makanan. Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Selain itu memiliki
bintik mata, pelikel dan sebagian ada yang memiliki kloroplas.
Dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Fitoflagellata atau Flagellata autotrofik
(berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis,
Noctiluca milliaris, Volvox globator. Zooflagellata.
2. Flagellata heterotrofik (Tidak
berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania sp. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
- Golongan phytonagellata
- Euglena
viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa dengan
ganggang),
-Volvax globator
(makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang),
-Noctiluca millaris
(hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
- Golongan Zooflagellata,
contohnya :
- Trypanosoma cruzl
penyakit chagas
-Trypanosoma evansi
penyakit surra, pada
hewan ternak(sapi).
-Leishmaniadonovani
penyakit kalanzar
-Trichomonas vaginalis
penyakit keputihan.
- Trypanosoma
gambiense
& Trypanosoma
rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina
sp.)
Trypanosoma
gambiense Leishmania
sp
Volvox globutor Nocticulla
sp
3. Ciliata (Ciliophora)
cara mensisntesis RNA, juga penting untuk
reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat
konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup
di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium
caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli .
- Paramaecium
caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki
dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki
dua jenis inti Makronukleus
dan Mikronukleus
(inti reproduktif).
Cara reproduksi, aseksual membelah diri,
seksual konjugasi.
- Balantidium coli
menyebabkan penyakit diare.
4.
Sporozoa
Protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut
juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
Marga yang
berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma
dan Plasmodium. Tidak
memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara
perkembangbiakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks
pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan
jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium
vivax. Gregarina.
Jenis-jenisnya
antara lain:
- Plasmodiumfalciparum
malaria tropika
sporulasi tiap hari
- Plasmodium vivax
malaria tertiana
sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
- Plasmodium malariae
malaria knartana
sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
- Plasmodium ovale
malaria
ovale
Daur hidup
Plasmodium
Penemu daur
hidup Plasmodium Laveran dan Grassi, Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a.
Fase generatif, terjadi dalam tubuh
nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot
---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b.
Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
a)
Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon
erytozoik ---- merozoit eryptozoik
b)
Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon
matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogamet
Gambar Siklus Hidup Plasmodium
sp
Peranan Protozoa
Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi bakteri, sebagian Protozoa memangsa bakteri sebagai makanannya, sehingga
dapat mengontrol jumlah populasi bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan
sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos
yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dan lain-lain.
3. Indikator minyak bumi, Fosil
Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4.
Bahan
penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah
radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan ternak.
Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
|
Jenis
penyakit
|
Protozoa
|
|
Disentri
Diare (Balantidiosis) Penyakit tidur (Afrika) Toksoplasmosis (kematian janin) Malaria tertiana Malaria quartana Malaria tropika Kalaazar Surra (hewan ternak) |
Entamoeba histolytica
Balantidium coli Trypanosoma gambiense Toxoplasma gondii Plasmodium vivax Plasmodium malariae Plasmodium falciparum Leishmania donovani Trypanosoma evansi |
REFERENSI
·
Achmad.
September 2008. Protozoology. (Online). Tersedia:
·
Fabregas,
Adelaide. 2 Novemver 2011. Identifikasi Kultur Pakan Alami. (Online).
Tersedia: http://adelaide.blogspot.com/3 Oktober 2012.
·
Gonz.
Agustus 2008. Cerdas Biologi. (Online). Tersedia:
·
Suharno,
Srikini, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
·
Wasetiawan,
Unita. Januari 2010. Protozoa. (Online). Tersedia: http://blog.unita.ac.id/3 Oktober 2012.
·
Wordpress,
Guru. 18 November 2008. Mengenal Protozoa. (Online). Tersedia: http://gurungblog.wordpress/30 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar