Annelida (dalam
bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing
dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes,
Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati
(hewan selomata), namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling
sederhana.
Hewan filum Annelida
berasal dari kata latin “annul/annelus = cincin, gelang” dalam bahasa Yunani
“eidos = bentuk” yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini
bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis, sudah
ada ronnga tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian
rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran darah, dan sistem ekskresinya
metamerik. Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus), berbentuk tubular,
memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis ataupun insang (pada cacing
tabung, misalnya) pada somit tertentu. Organ reproduksi hermafrodit (kelas
olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan dewasa, atau
berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan melalui fase larva
trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air. Umumnya
annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal
pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada vertebrata.
Ciri-ciri
Umum
Ciri umum yang
tergolong filum Annelida dapat diuraikan sebagai berikut:
- Tubuh
bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh
- Triploblastis
- Tiap segmen
dipisahkan oleh septa
- Tubuh
ditutupi oleh kutikula fleksibel
- Punya seta,
keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
- Punya
parapodia
- Alat gerak:
kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen
(polygochaeta dan olygochaeta)
- Respirasi:
epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
- Saluran
pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
- Reproduksi:
-seksual/genertif: konjugasi -Aseksual/vegetatif: fragmentasi à regenerasi
- Ekskresi: nefridia
(nephridios = ginjal)
- Saraf dan
Indera: saraf tangga tali ( ganglion berderet berpasangan)
- Statosidaà
indra keseimbagan, peka terhadap cahaya.
- Sirkulasi:
peredaran darah tertutup.
- Habitat:
-tanah yang lembab-air laut -air tawar
Sruktur Tubuh
- Bilateral
simetris: organ yang memiliki dua sisi
- Triboplastik,
Annelida merupakan
hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).
Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
- Bersegmen,
tubular dan memanjang
Annelida memiliki
segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen
lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh
darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen
lainnya saling berhubungan menembus septa. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi
(nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah. Annelida
memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya
3 m adalah cacing tanah Australia. Tubuh terbagi menjadi ruas-ruas (segmen)
yang sama, baik di bagian dalam dan di bagian luar tubuh, kecuali saluran
pencernaan dan sepanjang sumbu anterior-posterior, keadaan demikian disebut
metarisma dan masing-masing ruas disebut metamere.
- Tubuh
ditutupi oleh kutikula fleksibel
Fisiologi
Alat gerak
Annelida bergerak
dengan kontraksi otot tubuhnya. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang
berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
·
Punya seta, keras,
seperti kitin (kec: Hirudinea)
Seta:
bulu kasar/rambut pada invertebrate. Pada polychaeta mempunyai seta yang
banyak, sedangkan pada olygochaeta mempunyai seta yang sedikit. Seta ini terdapat
pada tonjolan di samping.
·
Punya parapodia
·
Tiap segmen terdapat
parapodia; untuk lokomosi
·
Parapodia terdiri
dari sejumlah seta;
·
Seta terdiri dari
notopodium, neuropodium, acicula & otot yang bekerja untuk berjalan,
merangkak, bersembunyi atau berenang.
Sistem
Respirasi
Respirasi yang
terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O2 & CO2 berdifusi via kulit menggunakan
epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang menggunakan insang
pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit dalam kondisi lembab.
Sistem Pencernaan
Annelida sudah
mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara
ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut,
faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin
yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
Sistem
Reproduksi
Annelida umumnya
bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet, memiliki klitelum sebagai
alat kopulasi. Klitelum = struktur reproduksi yang mengsekresi cairan &
membentuk kokon tempat deposit telur. Namun ada juga yang bereproduksi secara
fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Organ seksual Annelida ada yang
menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu
lain (gonokoris) melalui larva trochophore berenang bebas.
Sistem Eksresi
Ekskresi dilakukan
oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.
Nefridia (tunggal – nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari
saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupakan
pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya. Nefridia = organ dalam segmen yang mengumpulkan sisa-sisa
cairan & keluar melalui nephridiofor.
Sistem Saraf
dan Indera
Sistem saraf Annelida
adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan
tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Ganglia otak terletak di
depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal
ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf yang panjang dengan
ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
• Cincin ganglia
dihubungkan oleh tali saraf ventral
• Ganglia = seperti
kantong yang merupakan pembesaran dari jaringan saraf, membentuk “otak”
• Tali saraf =
sel-sel yang memanjang tubuh & mengandung impuls-impuls saraf
Sistem
Peredaran Darah / Sirkulasi
Cacing ini sudah
memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya
mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari
esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
•Lengkung aorta: lima
tabung seperti jantung yang memompa darah ke dalam dua tabung utama sepanjang
tubuh.
•Darah: subtansi cair
yang mengedarkan makanan & membawa sisa-sisa makanan.
Habitat dan
Ekologi
Sebagian besar
Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit (merugikan karena
menempel pada inangnya) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.
Habitat Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada
yang sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di
berbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
Klasifikasi
Annelida dibagi
menjadi lima kelas, yaitu:
- Polychaeta
(cacing berambut banyak)
Berdasarkan
perkembangan anterior dan cara hidup dapat dibedakan menjadi:
-
Erratia
-
Sedentaria
- Olygochaeta
(cacing berambut sedikit)
- Hirudinae
(tidak punya rambut);
-
Bangsa Acanthobdellia
-
Bangsa Rhynchobdellida
-
Bangsa Gnathobdellia
-
Bangsa Pharyngobdellida
1.
Kelas Polychaeta
Polychaeta, dalam
bahasa Yunani “poly” = banyak, “chaetae” = rambut kaku, merupakan Annelida
berambut banyak. Anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing
laut, cacing sikat, cacing ruas. Umumnya hidup di air. Seluruh
permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang
dilapisi kutikula sehingga
licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap
segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat
berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan. Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang
disebut trakofora. Setae berupa berkas, biasanya ada dua berkas: notosetae (di bagian dorsal) dan neurosetae (di bagian ventral); parapodia
menonjol, tipenya bernacam-macam (biramus, uniramus), kadang-kadang tereduksi;
prostomium pada umumnya berkembang baik, mempunyai mata dan tentakel, namun
sangat termodifikasi pada hewan sedentaria; organ reproduksi pada umumnya
diosius; habitat lautan, ada juga yang hidup di lingkungan estuary, beberapa
hidup di air tawar atau bahkan terrestrial (di wilayah tropic).
Ciri-ciri polychaeta
- Tubuh
memanjang dan bersegmen
- Tiap segmen
mempunyai parapodiaàsemacam kaki yang bentuknya seperti dayung
- Tiap
parapodia mempunyai seta, kec.segmen terakhir
- Warna tubuh
menarik
- Respirasi
dengan insang
- Di bagian
anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada
kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di
bagian ventral.
- Ruas yang
mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus.
- Habitat: bahari
à di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang
surut air laut
Perbedaan dengan
Oligochaeta:
·
Kepala dengan
anggota, Tiap somit banyak seta & 1 pasang parapodia, Dioesious, Punya
Stadium larva (trokofor), tidak punya klitelum.
·
Tubuh terdiri tiga
bagian: pra segmental, segmental & pascasegmental. Kepala di prasegmental,
parapodia di segmental & pygidium di pascasegmental.
struktur tubuh polychaeta prostomium,peristomium Appendages,Kepala ada tentakel
·
Punya faring yang
dapat ditonjolkan dari kepala. Faring punya duri cengkram & bergigi. faring
di kepala
macam parapodia
Parapodia
• Seta banyak &
punya parapodium.
•
Parapodia: -biramus (noto+neuropodia)
-uniramus (hanya
neuropodia).
Notopodia terdapat di
bagian dorsal, neuropodia di bagian ventral.
• Seta: di betuk oleh
sel ektoderm. Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen & sel lateral. Tipe
dasar seta yaitu ; Compound, Pseudocompound, Simple
• Anus dalam somit
terakhir, terdapat sepasang anal cirri
Struktur
Tubuh
Panjang tubuh umumnya
kurang dari 10 cm dengan garis tengah 2-10 mm; penghuni kedalaman laut
umumnya hanya mencapai panjang 1 m, walau ada satu jenis yang panjangnya
mencapai 3 m (Eunice sp). Warna tubuhnya banyak yang menarik (merah,
merah muda, hijau ataupun kombinasi warna-warna). Metamerisme pada umumnya
sempurna, dengan tiap segmen silindris identik, kecuali bagian kepala dan ekor.
Fisiologi
Alat Gerak
• Pergerakan
disebabkan oleh perpaduan gerak antar parapodia, otot dinding tubuh &
cairan rongga tubuh.
• Gerak undulating mengakibatkan cacing dapat menjalar & berenang dengan
cepat.
Sistem Respirasi
• Bernafas dengan insang
• Pertukaran gas via permukaan tubuh juga terjadi
• Beberapa jenis tiap ruas terdapat insang, kecuali ujung anterior &
posterior
• Pada cacing yang mengalami modifikasi, jumlah & letak insang terbatas
pada ruas tertentu.
Sistem Pencernaan
• Cara makan sesuai dengan kebiasaan
hidup
• Raptorial feeder:
avertebrata kecil ditangkap dengan pharink/probosis yang dijulurkan, terdapat
rahang kitin
• Deposit feeder: menelan pasir & lumpur dalam lorong; bahan
organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan via anus, atau melalui
tentakel cilia yang berlendir
• Filter feeder: tidak punya probosis tutup kepala dilengkapi radiola
untuk menyaring detritus & plankton.
Sistem Reproduksi
Reproduksi
Seksual
• Dioesious & monoesious
• Seksual via fertilisasi eksterna (ovum & sperma di lepas di air). Zigot →
trokofor → juvenil
Reproduksi Aseksual
• Pada Cirratulidae,
Sabellidae, Spionidae & Syllidae (Tunas/Budding) dari parapodia. bagian
tubuh menjadi dua bagian.
• Epitoksi (pembentukan individu reproduktif) merupakan fenomena reproduksi
khas polychaeta—hewan tampak jadi dua bagian.
Saraf dan Indera
- Sistem
saraf tangga tali
• Alat indera utama:
mata, “nuchal organ” & statocyst
• Mata berkembang baik (errantia), bintik mata/tidak ada (sedentaria)
• Fungsi mata: fotoreseptor
• Nuchal organ: kemoreseptor untuk mendeteksi makanan
• Sel peraba terdapat diseluruh tubuh, terutama parapodia & kepala
Sistem Ekskresi
• Cacing yang tidak
mempunyai pembuluh darah: protonefridia solenosit
• Cacing yang mempunyai pembuluh darah: metanefridia
- Nefrostom: corong bersilia
- Nefridial kanal: pembuluh ekskresi
- Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium
• Nefridia juga berfungsi sebagai alat osmoregulasi
Habitat dan Ekologi
Habitatnya di lautan,
Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut
air laut ataupun membentuk tabung. Cara hidupnya yang bersembunyi menyebabkan
mereka luput dari pengamatan biasa.
Contoh polychaeta
yang terkenal:
1) Sabellastarte indica (cacing kipas)
2) Marphysa sanguinea
3) Eunice viridis (cacing wawo)
4) Lysidice oele (cacing palolo)
5) Nereis virens (kelabang laut)
Dua jenis terakhir
sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Sebagian besar waktu
Polychaeta berada dalam bentuk atoke,
yaitu hewan yang belum masak secara seksual (dewasa). Pada saat musim kawin,
bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung
gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Polychaeta
Ordo : Eunicida
Familia : Eunicedae
Genus : Eunice
Species : Eunice viridis
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Polychaeta
Ordo : Phyllodocida
Family : Nereidae
Genus : Nereis
Spesies : Nereis
virens
Kelompok Polychaeta
Polychaeta dibagi
dalam dua kelompok; polycaeta Erratia
dan Sedentaria. Penggolongan itu di dasarkan perkrmbangan anterior dan
cara hidup hewan dari masing-masing kelompok: polycaheta Erratia memiliki sumbu tubuh bersegmen
banyak yang serupa (metameri), mempunyai kepala yang ditandai sejumlah palpus,
antenna, dan siri tentakel. Hewan-hewan itu hidup bergerak bebas dan kuat dan
acap kali bersusunan kompleks, yang dapat dijadikan ciri penentu jenis. Jumlah
segmen tubuh hewan Sedentaria relatif terbatas dibandingkan
dengan Errantia. Anggota badan bagian anterior dapat tidak ada,
tapi pun dapat ada, yang mirip dengan hewan Errantia. Pada umumnya bagian
anterior termodifikasi menjadi lubang mulut yang dikelilingi insang, sedangkan
bagian tengah membentuk bagian abdomen yang parapodianya pendek.
1.Subkelas Sedentaria
• Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang
• Sedentari & bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur
• Parapodia & organ saraf mereduksi
• Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya sebagai ciliary
feeder
• Contoh:
- Sabella (cacing kipas), struktur dikepala
seperti bulu yang disebut radiola
- Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf
U, notopodium mengsekresi kantong lendir yang menjaring makanan dari air.
Kantong secara periodik akan masuk ke dalam mulut ventral suckers
- Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J
2. Subkelas Errantia
• Segmen tubuh sama dari kepala – ekor
• Parapodia sama dari depan – belakang
• Hidup bebas, pelagis, merayap, lubang
• Organ indera berkembang baik
• Contoh: Tomopteris: berenang bebas & bioluminescen
PERANAN POLYCHAETA
• Penting secara ekonomi
(+,-):
1. Sumber protein
2. Bahan baku obat & industri farmasi
3. Parasit (cangkang kerang & tiram mutiara, usus ikan)
4. Budidaya (pakan ikan & komoditi ekspor)
5. Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi:
1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik
2. Mata rantai dalam ekosistem
3. Mendaur-ulang nutrien di alam
4. Membentuk ekosistem terumbu karang
5. Hama (penggerek & penempel) badan kapal
1.
Kelas Oligochaeta
Oligochaeta (dalam
bahasa Yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta
pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air tawar dan
tempat lembab. Namun, ada pula yang hidup di darat. Tubuhnya bersegmen-segmen
dengan jumlah segmen mencapai 200 buah. Berikut merupakan gambar yang
menerangkan struktur anatomi Oligochaeta
Ciri-ciri
oligochaeta
- Memiliki
sedikit setae pada tubuhnya
- Segmen pada
tubuhnya mencapai 200 segmen
- Panjang
tubuh mulai 1cm-3m
- Kulit
dilapisi kutikula
- Tubuh
mengandung hemoglobin
- Habitat di
tempat lembab dan perairan
- Hermaprodit
Struktur Tubuh
Setae tidak membentuk
berkas, tunggal dan membentuk rangkaian tertentu, tidak memiliki parapodia;
jarang mempunyai insang (kecuali yang akuatik); prostomium kecil, berbentuk
kerucut, tanpa mata atupun tentakel; organ reproduksi hermafrodit (pembuahan
silang): susunan gonad dan saluran-saluran reproduksi khas, metamerisme
terbatas; sejumlah segmen membentuk clitellum untuk menyekresikan cocoon;
habitat pada umumnya air tawar ataupun terrestrial, beberapa hidup di
lingkungan estuary.
Fisiologi
Sistem Respirasi
Kelas Oligochaeta
tidak memiliki parapodia seperti pada kelas polychaeta, pernapasannya dilakukan
melalui seluruh permukaan tubuhnya. Itu sebabnya mengapa tubuh kelompok cacing
ini berlendir. Tubuh cacing tanah tertutup oleh selaput bening dan tipis yang
disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembap dan basah. Melalui selaput inilah
cacing bernapas. Kutikula menyebabkan udara di dalam tanah dapat masuk ke
pembuluh darah cacing. Setelah masuk ke pembuluh darah, udara tersebut
diedarkan ke seluruh tubuh. Tetapi ada juga Oligochaeta yang bernafas dengan
menggunakan insang, yakni kelas oligochaeta yang hidup akuatik.
Sistem Pencernaan
Class Oligochaeta
memiliki sistem pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, kerongkogan
dan usus. Makanannya adalah sisa dedaunan. yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan secara ekstrasel. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik
tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa
pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
Sistem Reproduksi
Cacing tanah bersifat
hermafrodit, tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri. Hal itu karena,
matangnya sel kelamin betina tidak sama waktunya dengan matangnya sel kelamin
jantan. Organ reproduksi betina terdapat di segmen ke-9 sampai ke-14 dan organ
reproduksi jantan terdapat di segmen ke-10 sampai ke-15. Di segmen ke-32 sampai
ke-37 terdapat klitelum,
yaitu penebalan epidermis sebagai penghasil lendir. Sewaktu sepasang cacing
berkopulasi maka akan keluar lendir yang akan membungkus kedua cacing dan
menjaga sperma dari kekeringan. Selubung (coccon) lendir tadi
akan maju mundur di sepanjang kedua tubuh cacing. Setelah itu, sel telur dari
masing-masing cacing keluar dan memasuki coccon. Jika melewati lubang kelamin
jantan, telur-telur yang ada di dalam coccon akan dibuahi oleh sperma dari
cacing yang berlainan. Setelah selesai pembuahan, coccon akan lepas ke arah depan. Sekarang di
dalam coccon terdapat telur-telur yang akan dibuahi
dan kemudian tekur-telur tersebut akan menetas menjadi cacing.
Sistem saraf
Sistem saraf
Oligochaeta terdiri dari:
·
‘otak’ (ganglion
cerebral)
·
dua lobus di atas
faring
·
dua syaraf
penghubung disekitar faring menuju ke ganglia sub paringeal
·
tali syaraf ventral
(sepanjang dasar selom ke arah somit anal).
·
Beberapa syaraf
menuju ke prostomium & daerah mulut
·
Tali syaraf ventral
dlm tiap somit mempunyai ganglion membesar & memberikan 3 pasang syaraf
lateral
·
Tiap syaraf lateral
membentang setengah somit terdiri dari serabut sensoris & motoris
Sistem Ekskresi
Anelida dan moluska
mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang
merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang
metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang
pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan
terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh
(pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong
(nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen
berikutnya.
Bagian akhir dari
saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian
gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan
lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong
nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh
mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air,
molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung.
Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah
nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku
seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang
berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga
tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk,
yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing
tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan
sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Peranan
Sumber pakan ikan (Tubifex)
Perombak bahan organik & menyuburkan tanah
(Lumbricus)
Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)
Inang perantara parasit pada ikan (Aulophorus
furcatus & Dero limosa)
Inang perantara cacing pita unggas
(Amoebotaenia spenoides)
Parasit pada anak ikan lele (Lytocestus
parvulus)
Pembawa virus+bakteri minyak flu pada ababi
(Metastrongylus)
Ordo 1. Lumbriculida
– Gonopore jantan
& testis terletak pada ruas yang sama
– Contoh: LumbriculusOrdo
2.
Moniligastrida
– Gonopore jantan
terletak di belakang ruas yang mengandung testis
– Contoh: Moniligaster
Ordo 3.
Haplotaxida
– Gonopore jantan
sedikit satu ruas di belakang ruas yang mengandung testis
– Contoh: Limnodrillus, Chaetogaster
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus sp.
Kingdom :
Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Clitellata
Ordo : Oligochaeta
Family : Naididae
Genus : Tubifex
1.
Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan
kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup di
lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1–30 cm.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit
hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Ciri-ciri
hirudinea:
- Panjang
tubuh mencapai 30 cm
- Tubuh
dilindungi oleh lapisan kutikula
- Tubuh relatif
pipih
- Tubuh
terdiri dari 34 segmen
- Tidak
mempunyai parapodia dan setae
- Mempunyai
alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
- Bersifat
hermafrodit
- Habitat:
air tawar dan darat
Stuktur Tubuh
Hewan ini tidak
memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan
nama umum lintah pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup
sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm,
walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah
sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior
(lebih besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk
menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin
sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum
dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur tubuh lintah
Fisiologi
Alat Gerak
• Sebagian aktif
malam, juga siang.
• Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
• Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi
• Menggunakan anyaman
kapiler di bawah epidermis.
• Insang: Piscicolidae
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada
bagian dorsal. Proses pencernaan
penghisap anterior à mulut à faring à tembolok à usus à usus buntu à anus à
penghisap posterior.
• faring otot yang
dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan
tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji
yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot
darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.
Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.
Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah,
dan mengandung penisilin.
Makanan &
Pencernaan
• Lintah hidup
sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong,
serangga, cacing.
• 75% penghisap
darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
• Darah dihisap oleh
faring otot & menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin)
mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat
tubuhnya.
Sistem
Reproduksi
• Monoceous
• jantan: 4-12
pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
• betina: 2 ovarium
& Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median
yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
• Tidak ada tingkat
larva
• Lintah membentuk
kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan
dalam air/tanah.
Saraf dan Indera
• Ruas 5 & 6
terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”
• Alat indera: mata
& papilla
• Mata: fotoreseptor
• Papilla &
sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
Sistem Ekskresi
10-17 pasang
nephridia, ammonia.
Habitat dan Ekologi
Hewan berhabitat air
tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan
ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya,
sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti
siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo(lintah).
Peranan
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)
• Mengisap darah
kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)
• Parasit pada ikan (Piscicolidae)
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Hirudinea
Ordo :
Arhynchobdellida
Familia : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Species : Hirudo medicinalis
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Family : Haemadipsidae
Genus : Haemadipsa
Spesies : Haemadipsa
zeylanica
ORDO 1. Arhynchobdellida
- Mempunyai
setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan di Finlandia dan Rusia.
• Tidak punya alat
isap pada anterior
• Pada segmen 2-4
terdapat dua pasang seta tiap ruas
• Contoh: Acanthobdella
ORDO 2.
Gnathobdellia
• Punya alat isap
anterior & posterior
Lintah bergigi tiga
buah (walau kadang-kadang tereduksi); mulut lebar, hampir menyatu denga bibir
batil isap oral; biasanya barmata 5 pasang.
• Punya 3 buah
rahang, pharink tidak dapat dijulurkan
• Contoh: Hirudo
medicinalis, Haemadipsa
ORDO 3.
Rhynchobdellida
- Lintah
degan proboscis yang eversible; mulut kecil, di tengah batil isap oral;
kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok piscicolid hidup
sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia.
• Punya anterior
sucker/tidak
• Tidak punya rahang,
tapi punya belalai • Contoh: Piscicola,
Helobdella
ORDO
4. Pharyngobdellida
Mirip dengan
Gnathobbdellida, tetapi faring tidak bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan
berhabitat air tawar, pemakan larva insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella
• Pharink tidak dapat
dijulurkan
• Tidak punya gigi,
tapi punya 1-2 stylet
• Co: Erpobdella, Dina
Kelompok Annelida
Kelas C
Anggota :
Denden Agustian 115040173
Ria Wahyuni 115040143
Nurul Kindy
115040210
Desi P 115040167
Rismawati 115040208
Sakti Saka 115040169
Jajang Miharja 115040181
Phylum Annelida
Annelida (dalam
bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing
dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes,
Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati
(hewan selomata), namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling
sederhana.
Hewan filum Annelida
berasal dari kata latin “annul/annelus = cincin, gelang” dalam bahasa Yunani
“eidos = bentuk” yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini
bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis, sudah
ada ronnga tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian
rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran darah, dan sistem ekskresinya
metamerik. Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus), berbentuk tubular,
memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis ataupun insang (pada cacing
tabung, misalnya) pada somit tertentu. Organ reproduksi hermafrodit (kelas
olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan dewasa, atau
berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan melalui fase larva
trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air. Umumnya
annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal
pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada vertebrata.
Ciri-ciri
Umum
Ciri umum yang
tergolong filum Annelida dapat diuraikan sebagai berikut:
- Tubuh
bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh
- Triploblastis
- Tiap segmen
dipisahkan oleh septa
- Tubuh
ditutupi oleh kutikula fleksibel
- Punya seta,
keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
- Punya
parapodia
- Alat gerak:
kontraksi otot tubuh dan setae (rambut kaku) pada tiap segmen
(polygochaeta dan olygochaeta)
- Respirasi:
epidermis permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta)
- Saluran
pencernaan lengkap (mulut-usus-anus)
- Reproduksi:
-seksual/genertif: konjugasi -Aseksual/vegetatif: fragmentasi à regenerasi
- Ekskresi: nefridia
(nephridios = ginjal)
- Saraf dan
Indera: saraf tangga tali ( ganglion berderet berpasangan)
- Statosidaà
indra keseimbagan, peka terhadap cahaya.
- Sirkulasi:
peredaran darah tertutup.
- Habitat:
-tanah yang lembab-air laut -air tawar
Sruktur Tubuh
- Bilateral
simetris: organ yang memiliki dua sisi
- Triboplastik,
Annelida merupakan
hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).
Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
- Bersegmen,
tubular dan memanjang
Annelida memiliki
segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen
lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh
darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen
lainnya saling berhubungan menembus septa. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi
(nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah. Annelida
memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya
3 m adalah cacing tanah Australia. Tubuh terbagi menjadi ruas-ruas (segmen)
yang sama, baik di bagian dalam dan di bagian luar tubuh, kecuali saluran
pencernaan dan sepanjang sumbu anterior-posterior, keadaan demikian disebut
metarisma dan masing-masing ruas disebut metamere.
- Tubuh
ditutupi oleh kutikula fleksibel
Fisiologi
Alat gerak
Annelida bergerak
dengan kontraksi otot tubuhnya. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang
berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
·
Punya seta, keras,
seperti kitin (kec: Hirudinea)
Seta:
bulu kasar/rambut pada invertebrate. Pada polychaeta mempunyai seta yang
banyak, sedangkan pada olygochaeta mempunyai seta yang sedikit. Seta ini terdapat
pada tonjolan di samping.
·
Punya parapodia
·
Tiap segmen terdapat
parapodia; untuk lokomosi
·
Parapodia terdiri
dari sejumlah seta;
·
Seta terdiri dari
notopodium, neuropodium, acicula & otot yang bekerja untuk berjalan,
merangkak, bersembunyi atau berenang.
Sistem
Respirasi
Respirasi yang
terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O2 & CO2 berdifusi via kulit menggunakan
epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang menggunakan insang
pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit dalam kondisi lembab.
Sistem Pencernaan
Annelida sudah
mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara
ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut,
faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin
yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
Sistem
Reproduksi
Annelida umumnya
bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet, memiliki klitelum sebagai
alat kopulasi. Klitelum = struktur reproduksi yang mengsekresi cairan &
membentuk kokon tempat deposit telur. Namun ada juga yang bereproduksi secara
fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Organ seksual Annelida ada yang
menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu
lain (gonokoris) melalui larva trochophore berenang bebas.
Sistem Eksresi
Ekskresi dilakukan
oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.
Nefridia (tunggal – nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari
saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupakan
pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya. Nefridia = organ dalam segmen yang mengumpulkan sisa-sisa
cairan & keluar melalui nephridiofor.
Sistem Saraf
dan Indera
Sistem saraf Annelida
adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan
tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Ganglia otak terletak di
depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal
ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf yang panjang dengan
ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
• Cincin ganglia
dihubungkan oleh tali saraf ventral
• Ganglia = seperti
kantong yang merupakan pembesaran dari jaringan saraf, membentuk “otak”
• Tali saraf =
sel-sel yang memanjang tubuh & mengandung impuls-impuls saraf
Sistem
Peredaran Darah / Sirkulasi
Cacing ini sudah
memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya
mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari
esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
•Lengkung aorta: lima
tabung seperti jantung yang memompa darah ke dalam dua tabung utama sepanjang
tubuh.
•Darah: subtansi cair
yang mengedarkan makanan & membawa sisa-sisa makanan.
Habitat dan
Ekologi
Sebagian besar
Annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit (merugikan karena
menempel pada inangnya) dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.
Habitat Annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada
yang sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat lembab. Annelida hidup di
berbagai tempat dengan membuat liang sendiri.
Klasifikasi
Annelida dibagi
menjadi lima kelas, yaitu:
- Polychaeta
(cacing berambut banyak)
Berdasarkan
perkembangan anterior dan cara hidup dapat dibedakan menjadi:
-
Erratia
-
Sedentaria
- Olygochaeta
(cacing berambut sedikit)
- Hirudinae
(tidak punya rambut);
-
Bangsa Acanthobdellia
-
Bangsa Rhynchobdellida
-
Bangsa Gnathobdellia
-
Bangsa Pharyngobdellida
1.
Kelas Polychaeta
Polychaeta, dalam
bahasa Yunani “poly” = banyak, “chaetae” = rambut kaku, merupakan Annelida
berambut banyak. Anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing
laut, cacing sikat, cacing ruas. Umumnya hidup di air. Seluruh
permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang
dilapisi kutikula sehingga
licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap
segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat
berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan. Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang
disebut trakofora. Setae berupa berkas, biasanya ada dua berkas: notosetae (di bagian dorsal) dan neurosetae (di bagian ventral); parapodia
menonjol, tipenya bernacam-macam (biramus, uniramus), kadang-kadang tereduksi;
prostomium pada umumnya berkembang baik, mempunyai mata dan tentakel, namun
sangat termodifikasi pada hewan sedentaria; organ reproduksi pada umumnya
diosius; habitat lautan, ada juga yang hidup di lingkungan estuary, beberapa
hidup di air tawar atau bahkan terrestrial (di wilayah tropic).
Ciri-ciri polychaeta
- Tubuh
memanjang dan bersegmen
- Tiap segmen
mempunyai parapodiaàsemacam kaki yang bentuknya seperti dayung
- Tiap
parapodia mempunyai seta, kec.segmen terakhir
- Warna tubuh
menarik
- Respirasi
dengan insang
- Di bagian
anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada
kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di
bagian ventral.
- Ruas yang
mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus.
- Habitat: bahari
à di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang
surut air laut
Perbedaan dengan
Oligochaeta:
·
Kepala dengan
anggota, Tiap somit banyak seta & 1 pasang parapodia, Dioesious, Punya
Stadium larva (trokofor), tidak punya klitelum.
·
Tubuh terdiri tiga
bagian: pra segmental, segmental & pascasegmental. Kepala di prasegmental,
parapodia di segmental & pygidium di pascasegmental.
struktur tubuh polychaeta prostomium,peristomium Appendages,Kepala ada tentakel
·
Punya faring yang
dapat ditonjolkan dari kepala. Faring punya duri cengkram & bergigi. faring
di kepala
macam parapodia
Parapodia
• Seta banyak &
punya parapodium.
•
Parapodia: -biramus (noto+neuropodia)
-uniramus (hanya
neuropodia).
Notopodia terdapat di
bagian dorsal, neuropodia di bagian ventral.
• Seta: di betuk oleh
sel ektoderm. Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen & sel lateral. Tipe
dasar seta yaitu ; Compound, Pseudocompound, Simple
• Anus dalam somit
terakhir, terdapat sepasang anal cirri
Struktur
Tubuh
Panjang tubuh umumnya
kurang dari 10 cm dengan garis tengah 2-10 mm; penghuni kedalaman laut
umumnya hanya mencapai panjang 1 m, walau ada satu jenis yang panjangnya
mencapai 3 m (Eunice sp). Warna tubuhnya banyak yang menarik (merah,
merah muda, hijau ataupun kombinasi warna-warna). Metamerisme pada umumnya
sempurna, dengan tiap segmen silindris identik, kecuali bagian kepala dan ekor.
Fisiologi
Alat Gerak
• Pergerakan
disebabkan oleh perpaduan gerak antar parapodia, otot dinding tubuh &
cairan rongga tubuh.
• Gerak undulating mengakibatkan cacing dapat menjalar & berenang dengan
cepat.
Sistem Respirasi
• Bernafas dengan insang
• Pertukaran gas via permukaan tubuh juga terjadi
• Beberapa jenis tiap ruas terdapat insang, kecuali ujung anterior &
posterior
• Pada cacing yang mengalami modifikasi, jumlah & letak insang terbatas
pada ruas tertentu.
Sistem Pencernaan
• Cara makan sesuai dengan kebiasaan
hidup
• Raptorial feeder:
avertebrata kecil ditangkap dengan pharink/probosis yang dijulurkan, terdapat
rahang kitin
• Deposit feeder: menelan pasir & lumpur dalam lorong; bahan
organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan via anus, atau melalui
tentakel cilia yang berlendir
• Filter feeder: tidak punya probosis tutup kepala dilengkapi radiola
untuk menyaring detritus & plankton.
Sistem Reproduksi
Reproduksi
Seksual
• Dioesious & monoesious
• Seksual via fertilisasi eksterna (ovum & sperma di lepas di air). Zigot →
trokofor → juvenil
Reproduksi Aseksual
• Pada Cirratulidae,
Sabellidae, Spionidae & Syllidae (Tunas/Budding) dari parapodia. bagian
tubuh menjadi dua bagian.
• Epitoksi (pembentukan individu reproduktif) merupakan fenomena reproduksi
khas polychaeta—hewan tampak jadi dua bagian.
Saraf dan Indera
- Sistem
saraf tangga tali
• Alat indera utama:
mata, “nuchal organ” & statocyst
• Mata berkembang baik (errantia), bintik mata/tidak ada (sedentaria)
• Fungsi mata: fotoreseptor
• Nuchal organ: kemoreseptor untuk mendeteksi makanan
• Sel peraba terdapat diseluruh tubuh, terutama parapodia & kepala
Sistem Ekskresi
• Cacing yang tidak
mempunyai pembuluh darah: protonefridia solenosit
• Cacing yang mempunyai pembuluh darah: metanefridia
- Nefrostom: corong bersilia
- Nefridial kanal: pembuluh ekskresi
- Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium
• Nefridia juga berfungsi sebagai alat osmoregulasi
Habitat dan Ekologi
Habitatnya di lautan,
Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut
air laut ataupun membentuk tabung. Cara hidupnya yang bersembunyi menyebabkan
mereka luput dari pengamatan biasa.
Contoh polychaeta
yang terkenal:
1) Sabellastarte indica (cacing kipas)
2) Marphysa sanguinea
3) Eunice viridis (cacing wawo)
4) Lysidice oele (cacing palolo)
5) Nereis virens (kelabang laut)
Dua jenis terakhir
sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Sebagian besar waktu
Polychaeta berada dalam bentuk atoke,
yaitu hewan yang belum masak secara seksual (dewasa). Pada saat musim kawin,
bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung
gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Polychaeta
Ordo : Eunicida
Familia : Eunicedae
Genus : Eunice
Species : Eunice viridis
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Polychaeta
Ordo : Phyllodocida
Family : Nereidae
Genus : Nereis
Spesies : Nereis
virens
Kelompok Polychaeta
Polychaeta dibagi
dalam dua kelompok; polycaeta Erratia
dan Sedentaria. Penggolongan itu di dasarkan perkrmbangan anterior dan
cara hidup hewan dari masing-masing kelompok: polycaheta Erratia memiliki sumbu tubuh bersegmen
banyak yang serupa (metameri), mempunyai kepala yang ditandai sejumlah palpus,
antenna, dan siri tentakel. Hewan-hewan itu hidup bergerak bebas dan kuat dan
acap kali bersusunan kompleks, yang dapat dijadikan ciri penentu jenis. Jumlah
segmen tubuh hewan Sedentaria relatif terbatas dibandingkan
dengan Errantia. Anggota badan bagian anterior dapat tidak ada,
tapi pun dapat ada, yang mirip dengan hewan Errantia. Pada umumnya bagian
anterior termodifikasi menjadi lubang mulut yang dikelilingi insang, sedangkan
bagian tengah membentuk bagian abdomen yang parapodianya pendek.
1.Subkelas Sedentaria
• Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang
• Sedentari & bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur
• Parapodia & organ saraf mereduksi
• Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya sebagai ciliary
feeder
• Contoh:
- Sabella (cacing kipas), struktur dikepala
seperti bulu yang disebut radiola
- Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf
U, notopodium mengsekresi kantong lendir yang menjaring makanan dari air.
Kantong secara periodik akan masuk ke dalam mulut ventral suckers
- Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J
2. Subkelas Errantia
• Segmen tubuh sama dari kepala – ekor
• Parapodia sama dari depan – belakang
• Hidup bebas, pelagis, merayap, lubang
• Organ indera berkembang baik
• Contoh: Tomopteris: berenang bebas & bioluminescen
PERANAN POLYCHAETA
• Penting secara ekonomi
(+,-):
1. Sumber protein
2. Bahan baku obat & industri farmasi
3. Parasit (cangkang kerang & tiram mutiara, usus ikan)
4. Budidaya (pakan ikan & komoditi ekspor)
5. Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi:
1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik
2. Mata rantai dalam ekosistem
3. Mendaur-ulang nutrien di alam
4. Membentuk ekosistem terumbu karang
5. Hama (penggerek & penempel) badan kapal
1.
Kelas Oligochaeta
Oligochaeta (dalam
bahasa Yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta
pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat cacing ini umumnya di air tawar dan
tempat lembab. Namun, ada pula yang hidup di darat. Tubuhnya bersegmen-segmen
dengan jumlah segmen mencapai 200 buah. Berikut merupakan gambar yang
menerangkan struktur anatomi Oligochaeta
Ciri-ciri
oligochaeta
- Memiliki
sedikit setae pada tubuhnya
- Segmen pada
tubuhnya mencapai 200 segmen
- Panjang
tubuh mulai 1cm-3m
- Kulit
dilapisi kutikula
- Tubuh
mengandung hemoglobin
- Habitat di
tempat lembab dan perairan
- Hermaprodit
Struktur Tubuh
Setae tidak membentuk
berkas, tunggal dan membentuk rangkaian tertentu, tidak memiliki parapodia;
jarang mempunyai insang (kecuali yang akuatik); prostomium kecil, berbentuk
kerucut, tanpa mata atupun tentakel; organ reproduksi hermafrodit (pembuahan
silang): susunan gonad dan saluran-saluran reproduksi khas, metamerisme
terbatas; sejumlah segmen membentuk clitellum untuk menyekresikan cocoon;
habitat pada umumnya air tawar ataupun terrestrial, beberapa hidup di
lingkungan estuary.
Fisiologi
Sistem Respirasi
Kelas Oligochaeta
tidak memiliki parapodia seperti pada kelas polychaeta, pernapasannya dilakukan
melalui seluruh permukaan tubuhnya. Itu sebabnya mengapa tubuh kelompok cacing
ini berlendir. Tubuh cacing tanah tertutup oleh selaput bening dan tipis yang
disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembap dan basah. Melalui selaput inilah
cacing bernapas. Kutikula menyebabkan udara di dalam tanah dapat masuk ke
pembuluh darah cacing. Setelah masuk ke pembuluh darah, udara tersebut
diedarkan ke seluruh tubuh. Tetapi ada juga Oligochaeta yang bernafas dengan
menggunakan insang, yakni kelas oligochaeta yang hidup akuatik.
Sistem Pencernaan
Class Oligochaeta
memiliki sistem pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, kerongkogan
dan usus. Makanannya adalah sisa dedaunan. yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan secara ekstrasel. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik
tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa
pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
Sistem Reproduksi
Cacing tanah bersifat
hermafrodit, tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri. Hal itu karena,
matangnya sel kelamin betina tidak sama waktunya dengan matangnya sel kelamin
jantan. Organ reproduksi betina terdapat di segmen ke-9 sampai ke-14 dan organ
reproduksi jantan terdapat di segmen ke-10 sampai ke-15. Di segmen ke-32 sampai
ke-37 terdapat klitelum,
yaitu penebalan epidermis sebagai penghasil lendir. Sewaktu sepasang cacing
berkopulasi maka akan keluar lendir yang akan membungkus kedua cacing dan
menjaga sperma dari kekeringan. Selubung (coccon) lendir tadi
akan maju mundur di sepanjang kedua tubuh cacing. Setelah itu, sel telur dari
masing-masing cacing keluar dan memasuki coccon. Jika melewati lubang kelamin
jantan, telur-telur yang ada di dalam coccon akan dibuahi oleh sperma dari
cacing yang berlainan. Setelah selesai pembuahan, coccon akan lepas ke arah depan. Sekarang di
dalam coccon terdapat telur-telur yang akan dibuahi
dan kemudian tekur-telur tersebut akan menetas menjadi cacing.
Sistem saraf
Sistem saraf
Oligochaeta terdiri dari:
·
‘otak’ (ganglion
cerebral)
·
dua lobus di atas
faring
·
dua syaraf
penghubung disekitar faring menuju ke ganglia sub paringeal
·
tali syaraf ventral
(sepanjang dasar selom ke arah somit anal).
·
Beberapa syaraf
menuju ke prostomium & daerah mulut
·
Tali syaraf ventral
dlm tiap somit mempunyai ganglion membesar & memberikan 3 pasang syaraf
lateral
·
Tiap syaraf lateral
membentang setengah somit terdiri dari serabut sensoris & motoris
Sistem Ekskresi
Anelida dan moluska
mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang
merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang
metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang
pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan
terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh
(pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong
(nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen
berikutnya.
Bagian akhir dari
saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian
gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan
lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong
nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh
mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air,
molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung.
Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah
nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku
seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang
berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga
tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk,
yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing
tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan
sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Peranan
Sumber pakan ikan (Tubifex)
Perombak bahan organik & menyuburkan tanah
(Lumbricus)
Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)
Inang perantara parasit pada ikan (Aulophorus
furcatus & Dero limosa)
Inang perantara cacing pita unggas
(Amoebotaenia spenoides)
Parasit pada anak ikan lele (Lytocestus
parvulus)
Pembawa virus+bakteri minyak flu pada ababi
(Metastrongylus)
Ordo 1. Lumbriculida
– Gonopore jantan
& testis terletak pada ruas yang sama
– Contoh: LumbriculusOrdo
2.
Moniligastrida
– Gonopore jantan
terletak di belakang ruas yang mengandung testis
– Contoh: Moniligaster
Ordo 3.
Haplotaxida
– Gonopore jantan
sedikit satu ruas di belakang ruas yang mengandung testis
– Contoh: Limnodrillus, Chaetogaster
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Opisthopora
Familia : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus sp.
Kingdom :
Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Clitellata
Ordo : Oligochaeta
Family : Naididae
Genus : Tubifex
1.
Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan
kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup di
lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1–30 cm.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit
hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Ciri-ciri
hirudinea:
- Panjang
tubuh mencapai 30 cm
- Tubuh
dilindungi oleh lapisan kutikula
- Tubuh relatif
pipih
- Tubuh
terdiri dari 34 segmen
- Tidak
mempunyai parapodia dan setae
- Mempunyai
alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
- Bersifat
hermafrodit
- Habitat:
air tawar dan darat
Stuktur Tubuh
Hewan ini tidak
memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan
nama umum lintah pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup
sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm,
walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah
sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior
(lebih besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk
menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin
sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum
dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur tubuh lintah
Fisiologi
Alat Gerak
• Sebagian aktif
malam, juga siang.
• Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
• Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi
• Menggunakan anyaman
kapiler di bawah epidermis.
• Insang: Piscicolidae
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada
bagian dorsal. Proses pencernaan
penghisap anterior à mulut à faring à tembolok à usus à usus buntu à anus à
penghisap posterior.
• faring otot yang
dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan
tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji
yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot
darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.
Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.
Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah,
dan mengandung penisilin.
Makanan &
Pencernaan
• Lintah hidup
sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong,
serangga, cacing.
• 75% penghisap
darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
• Darah dihisap oleh
faring otot & menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin)
mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat
tubuhnya.
Sistem
Reproduksi
• Monoceous
• jantan: 4-12
pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
• betina: 2 ovarium
& Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median
yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
• Tidak ada tingkat
larva
• Lintah membentuk
kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan
dalam air/tanah.
Saraf dan Indera
• Ruas 5 & 6
terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”
• Alat indera: mata
& papilla
• Mata: fotoreseptor
• Papilla &
sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
Sistem Ekskresi
10-17 pasang
nephridia, ammonia.
Habitat dan Ekologi
Hewan berhabitat air
tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan
ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan
termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya,
sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti
siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo(lintah).
Peranan
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)
• Mengisap darah
kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)
• Parasit pada ikan (Piscicolidae)
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Hirudinea
Ordo :
Arhynchobdellida
Familia : Hirudinidae
Genus : Hirudo
Species : Hirudo medicinalis
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Classis : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Family : Haemadipsidae
Genus : Haemadipsa
Spesies : Haemadipsa
zeylanica
ORDO 1. Arhynchobdellida
- Mempunyai
setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan di Finlandia dan Rusia.
• Tidak punya alat
isap pada anterior
• Pada segmen 2-4
terdapat dua pasang seta tiap ruas
• Contoh: Acanthobdella
ORDO 2.
Gnathobdellia
• Punya alat isap
anterior & posterior
Lintah bergigi tiga
buah (walau kadang-kadang tereduksi); mulut lebar, hampir menyatu denga bibir
batil isap oral; biasanya barmata 5 pasang.
• Punya 3 buah
rahang, pharink tidak dapat dijulurkan
• Contoh: Hirudo
medicinalis, Haemadipsa
ORDO 3.
Rhynchobdellida
- Lintah
degan proboscis yang eversible; mulut kecil, di tengah batil isap oral;
kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok piscicolid hidup
sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia.
• Punya anterior
sucker/tidak
• Tidak punya rahang,
tapi punya belalai • Contoh: Piscicola,
Helobdella
ORDO
4. Pharyngobdellida
Mirip dengan
Gnathobbdellida, tetapi faring tidak bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan
berhabitat air tawar, pemakan larva insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella
• Pharink tidak dapat
dijulurkan
• Tidak punya gigi,
tapi punya 1-2 stylet
• Co: Erpobdella, Dina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar