SEJARAH
Molusca dikenal
sebagai hewan yang mempunyai tubuh lunak yang telah dikenal dari waktu yang
termuda yang mempunyai bentuk yang beragam. Sistematik mereka pertama kali
dipelajari Aristoteles yang medeskripsikan jenis – jenis yang beragam dari
Cepalophoda dan Gastrophoda, didalam bukunya: History Animalium. Kemudian
Mulosca digunakan oleh Jhonson (1650) untuk memasukan Cepalophoda Barnacles.
Taxonomis besar Lineaus Filum tertua Vermes dibagi kedalam 4 divisi. Subdivisi
Molusca adalah kelompok yang beragam yang termasuk cumi – cumi, octopus dan
molusca yang mempunyai cangkang lunak. Bentuk cangkang yang keras di masukan
kedalam subdivisi Testacea kemudian dibagi kedalam bivalve, univalve dan
multivalve.
Martin Lister (1697) memberikan bentuk deskripsi cangkang pada beberapa
Gastrophoda dan Lamellibrachiata dalam bukunya: Historia Chocholionum, tetapi
kelompok ini telah lama tidak dimengerti.
Dasar klasifikasi modern Molusca kembali kewaktu Cuvier (1795) yang membagi
Molusca kedalam: Cepalophoda, Gastrophoda, Pterophoda dan Acephala. Disamping
Acephala juga dimasukan Tunicata, Branchiophoda dan Cirripedia. Antara Cuvier
dan Lamark memperkenalkan Scapophoda sebagai Anellida.
Bivalve disebut juga Lamellibrachiata oleh
Blainville (1816) dan Pelecyphoda oleh Godfuss (1821) yang telah dikenal
sekarang ini. Cirripedia dipindahkan dari Molusca setelah J. Vanghan Thompson
(1830) dan Burmeister (1834) mempelajari perkembangan metemorfosis mereka bahwa
merak adalah modofikasi Crustaceae. Tunicata dimasukan kedalam Vertebrata oleh
Kowalevsky (1866) pada kelompok yang sama. Branchiphoda digabung dengan Polyzoa
dibawah nama Molucscoidea oleh Milne Edward.
Kelas Scapophoda telah diperkenalkan oleh Bronn (1862) untuk dentalium, yang
mana sebelumnya ditempatkan dibawah kelas Amphineura oleh Von Ihering (1877)
termasuk Chiton dan Sepengel (1881) kemudian Molusca akhirnya didirikan sebagai
basis oleh Lanskester (1883). Pada edisi ke Sembilan dari Enciclopedi
Britannia, klasifikasi Molusca langsung dibagi kedalam 5 kelas yaitu:
Amphinuera, Gastrophoda, Scapophoda, Lamellibrachiata dan Chepalophoda oleh
Palseneer (1892) yang merupakan standar yang disimpulkan oleh Lamere (1936)
dari sejarah Molusca yang lengkap dari Simroth (1892 – 1894).
SEJARAH MOLUSKA
INDONESIA
Dari
fosil yang pernah ditemukan, Moluska Indonesia sudah hadir sejak akhir era
Palaeozoikum, periode Perm, kira-kira 290-250 juta tahun lalu. Fosil-fosil
ammonit pada zaman itu banyak ditemukan di Pulau Timor dan Papua, yang mana
pada saat sekarang semuanya telah punah. Fosil-hidup tertua yang dapat
ditemukan berasal dari Miosen awal, yaitu di era Kenozoikum, periode Tersier,
kira-kira 25 juta tahun lalu. Sejak pertengahan abad ke-19, fosil Moluska
Indonesia mulai dicari untuk dipelajari dan digunakan sebagai penentu umur
lapisan yang terkait dengan penelitian keberadaan manusia purba di Pulau Jawa.
Manusia mengenal Moluska seumur dengan keberadaan manusia itu sendiri. Sejak
adanya peradaban manusia, Moluska telah digunakan sebagai bahan pangan, alat
ritual, aksesoris, dan sebagainya. Moluska Indonesia mulai diberi nama sejak
dipublikasikannya tata-nama zoologi oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758, yaitu
pada masa penjajahan Belanda; dimulai dari Moluska masa kini dan setelah itu
pemberian nama diikuti oleh peneliti-peneliti lainnya. Setelah itu dalam jangka
waktu yang cukup lama, keberadaan Moluska Indonesia seperti tertutup, sebagian
spesies yang pada awalnya ditemukan di Indonesia pada zaman penjajahan tidak
ada beritanya lagi, tetapi satu-persatu mulai terungkap keberadaannya di
beberapa negara tetangga. Beberapa siput Indonesia mempunyai sejarah yang
menarik, keendemikan siput dan kerang Indonesia perlu mendapat perhatian dan
perlindungan. Belakangan ini diketahui beberapa Moluska pendatang telah hadir
di Indonesia, sebagian di antaranya telah dimanfaatkan untuk makanan.
PENGERTIAN MOLUSKA
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram,
siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok,
seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki
struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk
setiap kelasnya.
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai
radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di
samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran
darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda.
Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau
oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas
tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion
pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat
reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal.
PENYEBARAN
Distribusi Molusca sangat luas
antara waktu dari ruang yang kaya dengan fosil sejak waktu Cambrian. Meraka
dijumpai di tanah, air tawar dan laut. Molusca ini terdapat pada garis pantai
kecuali pada daerah ekstrim yang dingin. Pada daerah tropic kelimpahan Molusca
sangat banyak dengan bentuk kualitas yang cantik.
HABIT DAN HABITAT
Molusca mempunyai bentuk yang besar,
habit dan habitatnya. Merak hidup dengan daya adaptasi yang baik dan mendiami
seluruh garis pantai di dunia dengan habitat daratan kecuali udara. Kebanyakan
dari mereka yang mempunyai cangkang yang besar pengaruhnya terhadap
keberadaannya. Kebanyakan hidup dilaut, sepanjang garis pantai dan air yang
tenang diantara karang, tetapi ada juga yang hidup dikedalaman 12.000 meter,
dimana lainnya bebas beranang.
Masing – masing habitat mempunyai spesies khas yang mana ada yang
mempunyai hiasan yang baik, bertahan, menyerang dan kemudian hilang dan tinggal
dipantai. Pada daerah yang berlumpur dan manggrove di bawah pinggiran batu –
batu keras, tanah yang berpasir, karang – karang yang tidak megalami surut.
Kedalam Abbisial dan permukaan kepulauan, seluruhnya mempunyai spesialisasi
habitat.
Keanekaragaman siput dan bivalve pada habitat air tawar, sungai, kolam dan
beberapa hidup pada air payau, dimana siput dan sejenisnya hidup pada daerah
daratan. Satu spesies ditemukan di padang pasir lembah Death California dengan
menjaga cangkangnya dengan kelenjar ludah, kecuali sedang makan pada periode
pendek dari kelembaban untuk 2 atau 3 minggu dalam 1 tahun. Diantara spesies
tertentu yang sering dijumpai bila pada daerah lembah, bebrapa hidup pada kayu
– kayuan dimana yang lainnya pada rumput, beberapa lagi lebih suka hidup pada
batu keras yang berlendir, dipasir atau daerah tanah liat, air yang mengalir
dan arus laut.
Meraka kebanyakan hidup bebas yang bergerak lambat, ada yang seperti Limpet dan
Chiton menempel pada batuan yang keras dan kayu, beberapa seperti siput, ketam,
cumi – cumi, pteropos dam sotong dapat berenang aktif. Beberapa Molusca hidup
sebagai parasit pada interior hewan lain.
Molusca makan setiap makanan yang memungkinkan, kebanykan dengan radula,
memakan sayur – sayuran. Polyciphoda yang tidak punya radula memakan organism
larutan dalam air dengan reaksi cilia. Cepalophoda seluruhnya dan sebagian
Gastrophoda merupakan hewan predator dan sedikit parasit. Cepalophoda aktif dan
mempunyai kemampuan menggigit mangsa dan termasuk beberapa hewan invertebrate
yang tingkat perkembanagannya lebih tinggi.
UKURAN DAN BENTUK
Molusca mempunyai bentuk dan ukuran
yang beragam. Monoplacophora oval pada garis luar, Chiton (Amphineura) elips
dan panjangnya 1.5 – 30 cm. Amicula (Cryptochiton) di pantai pasifik. Gigi
cangakang (Scapophoda) memanjang dorso ventral dan biasanya lebih dari 6 cm panjangnya,
tetapi sebagian tumbuh lebih dari 15 cm. Siput (Gastrophoda) Globosa kebanyakan
diameternya dibawah 5 cm atau tingginya tetapi juga mereka mempunyai range dari
siput dewasa 0.6 mm panjangnya dan sampai ke cangkang Florida (Stombus)
lebih dari 25 panjangnya. Ketam (Pelyciphoda) berbagi bilateral dan
rangenya 1 – 135 cm. Ketam raksasa (Tridacuna deresa) di daerah
tropical pasifik sekitar 15 meter panjangnya. Ini cukup besar untuk menutupi
anaknya yang lebih kecil secara sempurna dan beratnya sekitar 550 pound.
Cepalophoda memanjang dan cumi – cumi dan gurita hanya 2 – 5 cm panjangnya.
Cumi – cumi raksasa (Archetenthis) merupakan invertebrate yang terbesar yang
diketahui, mempunyai panjang tubuh 6 meter dan 10.5 meter tentakelnya.
Walaupun penyebarannya yang luas dari bentuk eksternal dan ukuran, Molusca
adalah filum yang homogenous dan ukuran yang pasti pemeliharaan tanda yang
seragam dalam bentuk internal dari bentuk tubuh organism dan dalam bentuk
mudanya.
ANGKA PENETASAN
Molusca merupakan kelimpahan yang
terbesar dari seluruh hewan. Dalam jumlah spesies, Molusca merupakan filum
kedua setelah Arthropoda. Pengetahuan total spesies tidaklah akurat,
tetapi kira – kira 100.000 yang hidup dengan 10 kali lebih banyak dari serangga
tetapi hanya setengah dari vertebrata. Tiga per empat (80.000) dari Molusca
adalah Gastrophoda dan sekitar 1700 genus. Lamellibranchiate (10.000) spesies
dengan 45 genus. Nomor tiga dalam jumlah tetapi terbesar dalam ukuran yaitu
Cepalophoda dengan 150 genus. Dalam jumlah individu seperti Tiram merupakan
jumlah yang tidak dapat dihitung dalam jutaan, dimana lainnya agak jarang dan
terbatas dalam jumlah. Amphinuera dan Scapophoda terakhir yang penting dalam
jumlah, keragaman dari nilai statigrafikasinya.
PERSENTASE MOLUSCA
Molusca lebih kuat dari apa yang di
bayangkan oleh manusia, walaupun mereka hidup menetap dan sessil dan bergerak
lambat. Seekor Ketam atau Remis tidak dapat dibuka dengan baik tanpa pemotongan
karena mempunyai otot aductor yang kuat. Percobaan dari Jean Cadart peneliti
dari Prancis, yakin bahwa seekor siput dapat mengangkat 5 kali dari berat
tubuhnya yang permukaan ventrikal atau dapat penuh 200 kali beratnya sepanjang
permukaan horizontal. Dia menaksir bahwa 25 siput dapat menyentak gerbong
kereta dengan mempergunakan kekuatannya dari pada 150 pounds manusia.
KLASIFIKASI MOLUSKA
|
1.
|
Kelas
Gastropoda
|
|
|
|
Jika
Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan
bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan
bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput ( Lymnea)
dan bekicot ( Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda.
Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang
hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan
populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan
15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda,
maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian
besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva,
bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak
memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang ( vaginula). Hewan
ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Kenapa
hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki.
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang
dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh
kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke
depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk
menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga
jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan,
yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa
teriris.
Coba
Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel
panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata.
Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada
tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam
mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin.
Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus
dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut
hewan herbivora.
Pernafasan
bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan
Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.
Alat
ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi
dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem
peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel)
yang terletak dalam rongga tubuh.
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak ( ganglion cerebral), g anglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki ( pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit ( statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot ( Achatina fulica), siput air tawar ( Lemnaea javanica), siput laut ( Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis ( Lemnaea trunculata). |
|
2.
|
Kelas Chepalopoda
|
||
|
|
Sekarang kita lanjutkan pada kelas
Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus.
Mengapa cumi-cumi ( Loligo), sotong ( Sepia) dan gurita ( Octopus) disebut
jenis Cephalopoda? Cephalopoda ( cephale : kepala, podos : kaki) adalah
Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel
yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
|
||
|
|
|
||
|
|
Apabila Anda makan cumi, di bagian
perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang
mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam
keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi
keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi
adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di
dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di
rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya
terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.
Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. |
|
3.
|
Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
|
||||||
|
|
Pernahkah anda makan kerang atau
remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah
contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur
ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
![]() Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub ( bi
= dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut
Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup
dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk
melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis.
Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan
menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga
lapisan, yaitu :
Untuk lebih memahami kelas
Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-bagian tubuh
kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang melintang
cangkok dan mantel berikut ini!.
Gambar
29.(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Jika Anda memperhatikan kerang
yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat
dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda ( pelekis = kapak
kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian
mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran ( lamela) yang banyak
mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat
rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini
terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan
makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat
dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung
dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan
melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada
gambar berikut!
![]() Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar
Hewan seperti kerang air tawar ini
memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan
secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat
digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31.
![]() Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar
Dalam kerang air tawar, sel telur
yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam
ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan
oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva
glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada
pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel
pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista
tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup
bebas di alam.
PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA
Moluska merupakan perhiasan yang
sangat mahal , mutiara dibentuk oleh kerang. Proses pembentukan mutiara
dilakukan secara alami, mutiara dibentuk secara tidak sengaja akibat masuknya
butir-butir pasir atau benda asing lainya ke dalam kerang tersebut.
Selanjutnya nakreas mengeluarkan sekretnya untuk membungkus benda asing yang
tadi. Pembungkusan memakan waktu yang lama sampai terbentuknya mutiara.
Pembentukan mutiara secara buatan,
sengaja diternakan dilaut seperti di lampung, mutiara yang hidup cangkangnya
dibuka, kemudian diantara cangkang dan mantel disuntikan benda asing (pasir).
Kemudian kerang dikembalikan ke laut. Dibiarkan dalam waktu tertentu. Kerang
dibuka jika mutiara telah terbentuk.
|
|
4.
|
Kelas Amphineura
|
|
|
Hewan Mollusca kelas Amphineura
ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri,
dengan kaki di bagian perut ( ventral) memanjang. Ruang mantel dengan
permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung banyak insang.
![]() Gambar 32.Kiton
Hewan ini bersifat hermafrodit
(berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma
terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper.
|
|
5.
|
. kelas Scaphopoda
|
|
|
Dentalium vulgare adalah salah
satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati
dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di
batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Coba Anda amati
gambar hewan berikut ini!
Dentalium vulgare hidup di laut
dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga Memiliki cangkok yang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm.
Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba.
Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk
pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran
gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
![]() Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp.
MANFAAT MOLUSKA
Mengapa banyak orang yang suka makan
cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di
samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang
tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya?
Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini
seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum
jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara
itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda ( Bivalvia). Selain Sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk. Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya. ![]() Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara
NILAI EKONOMIS
Molusca merupakan tanda fauna,
merka merupakan pokok penting bagi manusia dan beberapa dari 10.000 spesies
merupakan bernialai ekonomis. Manusia tertarik pada mereka dengan banyak
alasan. Simetris dalam hal warna yang beragam dari cangkang yang dapat
menakjubkan kolektor muda dan tua. Mereka mempunyai nilai ekonomis yang dapat
lebih ditekankan. Dari point diatas Molusca sangat besar sekali nilainya
sejak manusia pra sejarah. Sejak hari ini Ketam, cumi – cumi, remis dan
lainnya digunakan scara ekstensif sebagai makan manusia. Sebagai makanan tambahan
untuk manusia modern. Molusca dipergunakan untuk berjenis – jenis keperluan
lainnya, cangkang ketam digunakan untuk hiasan. Sedangkan bivalve dihasilkan
pelabuhan alam yang mempunyai nilai tinggi sampai berates rupiah. Tidak semua
Molusca mempunyai hasil, beberapa siput memakan tanaman cultural. Siput air
tawar tertentu berguna sebagai intermediet host untuk cacing Trematoda
parasit bagi manusia dan hewan domestic. Teredos merusak kayu – kayu kapal.
Cangkang Molusca yang lebih tu digunakan Palaentologis sebagai jam cronologi
untuk menduga umur batu – batuan dari stratifikasi yang beragam atau lapisan
bumi. Cangkangnya keras dan berlendir berisi fosil yang terbaik dari bebrapa
hewan diatas dunia. Filumnya sedikit kuno dengan fosil yang kompleks yang
kembali ke 550.000.000 tahun. Karena fosil mereka sangat diperlukan untuk
ilmuwan dalam Geologi umum dan ilmuwan geologi perminyakan pada khususnya.
Melalui studi yang ekstensif dari Molusca laut, ilmuwan perminyakan mampu
menentukan lokasi defosit minyak yang sering terletak bebarapa mil dari
permukaan bumi.
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
























Tidak ada komentar:
Posting Komentar