Senin, 12 Desember 2016

FHYLUM MOLUSCA

SEJARAH
Molusca dikenal sebagai hewan yang mempunyai tubuh lunak yang telah dikenal dari waktu yang termuda yang mempunyai bentuk yang beragam. Sistematik mereka pertama kali dipelajari Aristoteles yang medeskripsikan jenis – jenis yang beragam dari Cepalophoda dan Gastrophoda, didalam bukunya: History Animalium. Kemudian Mulosca digunakan oleh Jhonson (1650) untuk memasukan Cepalophoda Barnacles.
            Taxonomis besar Lineaus Filum tertua Vermes dibagi kedalam 4 divisi. Subdivisi Molusca adalah kelompok yang beragam yang termasuk cumi – cumi, octopus dan molusca yang mempunyai cangkang lunak. Bentuk cangkang yang keras di masukan kedalam subdivisi Testacea kemudian dibagi kedalam bivalve, univalve dan multivalve.
            Martin Lister (1697) memberikan bentuk deskripsi cangkang pada beberapa Gastrophoda dan Lamellibrachiata dalam bukunya: Historia Chocholionum, tetapi kelompok ini telah lama tidak dimengerti.
            Dasar klasifikasi modern Molusca kembali kewaktu Cuvier (1795) yang membagi Molusca kedalam: Cepalophoda, Gastrophoda, Pterophoda dan Acephala. Disamping Acephala juga dimasukan Tunicata, Branchiophoda dan Cirripedia. Antara Cuvier dan Lamark memperkenalkan Scapophoda sebagai Anellida.
Bivalve disebut juga Lamellibrachiata oleh Blainville (1816) dan Pelecyphoda oleh Godfuss (1821) yang telah dikenal sekarang ini. Cirripedia dipindahkan dari Molusca setelah J. Vanghan Thompson (1830) dan Burmeister (1834) mempelajari perkembangan metemorfosis mereka bahwa merak adalah modofikasi Crustaceae. Tunicata dimasukan kedalam Vertebrata oleh Kowalevsky (1866) pada kelompok yang sama. Branchiphoda digabung dengan Polyzoa dibawah nama Molucscoidea oleh Milne Edward.
            Kelas Scapophoda telah diperkenalkan oleh Bronn (1862) untuk dentalium, yang mana sebelumnya ditempatkan dibawah kelas Amphineura oleh Von Ihering (1877) termasuk Chiton dan Sepengel (1881) kemudian Molusca akhirnya didirikan sebagai basis oleh Lanskester (1883). Pada edisi  ke Sembilan dari Enciclopedi Britannia, klasifikasi Molusca langsung dibagi kedalam 5 kelas yaitu: Amphinuera, Gastrophoda, Scapophoda, Lamellibrachiata dan Chepalophoda oleh Palseneer (1892) yang merupakan standar yang disimpulkan oleh Lamere (1936) dari sejarah Molusca yang lengkap dari Simroth (1892 – 1894).
SEJARAH MOLUSKA INDONESIA
Dari fosil yang pernah ditemukan, Moluska Indonesia sudah hadir sejak akhir era Palaeozoikum, periode Perm, kira-kira 290-250 juta tahun lalu. Fosil-fosil ammonit pada zaman itu banyak ditemukan di Pulau Timor dan Papua, yang mana pada saat sekarang semuanya telah punah. Fosil-hidup tertua yang dapat ditemukan berasal dari Miosen awal, yaitu di era Kenozoikum, periode Tersier, kira-kira 25 juta tahun lalu. Sejak pertengahan abad ke-19, fosil Moluska Indonesia mulai dicari untuk dipelajari dan digunakan sebagai penentu umur lapisan yang terkait dengan penelitian keberadaan manusia purba di Pulau Jawa. Manusia mengenal Moluska seumur dengan keberadaan manusia itu sendiri. Sejak adanya peradaban manusia, Moluska telah digunakan sebagai bahan pangan, alat ritual, aksesoris, dan sebagainya. Moluska Indonesia mulai diberi nama sejak dipublikasikannya tata-nama zoologi oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758, yaitu pada masa penjajahan Belanda; dimulai dari Moluska masa kini dan setelah itu pemberian nama diikuti oleh peneliti-peneliti lainnya. Setelah itu dalam jangka waktu yang cukup lama, keberadaan Moluska Indonesia seperti tertutup, sebagian spesies yang pada awalnya ditemukan di Indonesia pada zaman penjajahan tidak ada beritanya lagi, tetapi satu-persatu mulai terungkap keberadaannya di beberapa negara tetangga. Beberapa siput Indonesia mempunyai sejarah yang menarik, keendemikan siput dan kerang Indonesia perlu mendapat perhatian dan perlindungan. Belakangan ini diketahui beberapa Moluska pendatang telah hadir di Indonesia, sebagian di antaranya telah dimanfaatkan untuk makanan.
PENGERTIAN MOLUSKA


Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya. 

Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda.

Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal.
PENYEBARAN
Distribusi Molusca sangat luas antara waktu dari ruang yang kaya dengan fosil sejak waktu Cambrian. Meraka dijumpai di tanah, air tawar dan laut. Molusca ini terdapat pada garis pantai kecuali pada daerah ekstrim yang dingin. Pada daerah tropic kelimpahan Molusca sangat banyak dengan bentuk kualitas yang cantik.

HABIT DAN HABITAT
Molusca mempunyai bentuk yang besar, habit dan habitatnya. Merak hidup dengan daya adaptasi yang baik dan mendiami seluruh garis pantai di dunia dengan habitat daratan kecuali udara. Kebanyakan dari mereka yang mempunyai cangkang yang besar pengaruhnya terhadap keberadaannya. Kebanyakan hidup dilaut, sepanjang garis pantai dan air yang tenang diantara karang, tetapi ada juga yang hidup dikedalaman 12.000 meter, dimana lainnya bebas beranang.
            Masing – masing habitat mempunyai spesies khas  yang mana ada yang mempunyai hiasan yang baik, bertahan, menyerang dan kemudian hilang dan tinggal dipantai. Pada daerah yang berlumpur dan manggrove di bawah pinggiran batu – batu keras, tanah yang berpasir, karang – karang yang tidak megalami surut. Kedalam Abbisial dan permukaan kepulauan, seluruhnya mempunyai spesialisasi habitat.
            Keanekaragaman siput dan bivalve pada habitat air tawar, sungai, kolam dan beberapa hidup pada air payau, dimana siput dan sejenisnya hidup pada daerah daratan. Satu spesies ditemukan di padang pasir lembah Death California dengan menjaga cangkangnya dengan kelenjar ludah, kecuali sedang makan pada periode pendek dari kelembaban untuk 2 atau 3 minggu dalam 1 tahun. Diantara spesies tertentu yang sering dijumpai bila pada daerah lembah, bebrapa hidup pada kayu – kayuan dimana yang lainnya pada rumput, beberapa lagi lebih suka hidup pada batu keras yang berlendir, dipasir atau daerah tanah liat, air yang mengalir dan arus laut.
            Meraka kebanyakan hidup bebas yang bergerak lambat, ada yang seperti Limpet dan Chiton menempel pada batuan yang keras dan kayu, beberapa seperti siput, ketam, cumi – cumi, pteropos dam sotong dapat berenang aktif. Beberapa Molusca hidup sebagai parasit pada interior hewan lain.
            Molusca makan setiap makanan yang memungkinkan, kebanykan dengan radula, memakan sayur – sayuran. Polyciphoda yang tidak punya radula memakan organism larutan dalam air dengan reaksi cilia. Cepalophoda seluruhnya dan sebagian Gastrophoda merupakan hewan predator dan sedikit parasit. Cepalophoda aktif dan mempunyai kemampuan menggigit mangsa dan termasuk beberapa hewan invertebrate yang tingkat perkembanagannya lebih tinggi.

UKURAN DAN BENTUK
Molusca mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam. Monoplacophora oval pada garis luar, Chiton (Amphineura) elips dan panjangnya 1.5 – 30 cm. Amicula (Cryptochiton) di pantai pasifik. Gigi cangakang (Scapophoda) memanjang dorso ventral dan biasanya lebih dari 6 cm panjangnya, tetapi sebagian tumbuh lebih dari 15 cm. Siput (Gastrophoda) Globosa kebanyakan diameternya dibawah 5 cm atau tingginya tetapi juga mereka mempunyai range dari siput dewasa  0.6 mm panjangnya dan sampai ke cangkang Florida (Stombus) lebih dari  25 panjangnya. Ketam (Pelyciphoda) berbagi bilateral dan rangenya  1 – 135 cm. Ketam raksasa (Tridacuna deresa) di daerah tropical pasifik sekitar 15 meter panjangnya. Ini cukup besar untuk menutupi anaknya yang lebih kecil secara sempurna dan beratnya sekitar 550 pound. Cepalophoda memanjang dan cumi – cumi dan gurita hanya 2 – 5 cm panjangnya. Cumi – cumi raksasa (Archetenthis) merupakan invertebrate yang terbesar yang diketahui, mempunyai panjang tubuh 6 meter dan 10.5 meter tentakelnya.
            Walaupun penyebarannya yang luas dari bentuk eksternal dan ukuran, Molusca adalah filum yang homogenous dan ukuran yang pasti pemeliharaan tanda yang seragam dalam bentuk internal dari bentuk tubuh organism dan dalam bentuk mudanya.




ANGKA PENETASAN
Molusca merupakan kelimpahan yang terbesar dari seluruh hewan. Dalam jumlah spesies, Molusca merupakan filum kedua setelah Arthropoda.  Pengetahuan total spesies tidaklah akurat, tetapi kira – kira 100.000 yang hidup dengan 10 kali lebih banyak dari serangga tetapi hanya setengah dari vertebrata. Tiga per empat (80.000) dari Molusca adalah Gastrophoda dan sekitar 1700 genus. Lamellibranchiate (10.000) spesies dengan 45 genus. Nomor tiga dalam jumlah tetapi terbesar dalam ukuran yaitu Cepalophoda dengan 150 genus. Dalam jumlah individu seperti Tiram merupakan jumlah yang tidak dapat dihitung dalam jutaan, dimana lainnya agak jarang dan terbatas dalam jumlah. Amphinuera dan Scapophoda terakhir yang penting dalam jumlah, keragaman dari nilai statigrafikasinya.

PERSENTASE MOLUSCA
Molusca lebih kuat dari apa yang di bayangkan oleh manusia, walaupun mereka hidup menetap dan sessil dan bergerak lambat. Seekor Ketam atau Remis tidak dapat dibuka dengan baik tanpa pemotongan karena mempunyai otot aductor yang kuat. Percobaan dari Jean Cadart peneliti dari Prancis, yakin bahwa seekor siput dapat mengangkat 5 kali dari berat tubuhnya yang permukaan ventrikal atau dapat penuh 200 kali beratnya sepanjang permukaan horizontal. Dia menaksir bahwa 25 siput dapat menyentak gerbong kereta dengan mempergunakan kekuatannya dari pada 150 pounds manusia.

KLASIFIKASI MOLUSKA
1.
Kelas Gastropoda
 
Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput ( Lymnea) dan bekicot ( Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang ( vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Kenapa hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image002.jpg
Gambar 26. Siput air tawar (lemnaea javanica)
Coba Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora.
Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.
Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak ( ganglion cerebral), g anglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki ( pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit ( statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.

Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot ( Achatina fulica), siput air tawar ( Lemnaea javanica), siput laut ( Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis ( Lemnaea trunculata).
 

2.
Kelas Chepalopoda
  
Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi ( Loligo), sotong ( Sepia) dan gurita ( Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda ( cephale : kepala, podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
 
Gurita memiliki 8 tentakel. Kaki (tentakel) ini berfungsi sebagai tangan untuk mencari, merasa dan menangkap makanan. Cumi-cumi, sotong dan gurita adalah contoh hewan kelas Cephalopoda. Sekarang perhatikan gambar 27. cumi-cumi!

Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala. Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat. Masih di dekat kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image004.jpg
Gambar 27. Cumi-cumi
  
Apabila Anda makan cumi, di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.

Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya.

3.
Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
 
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image006.jpg
Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub ( bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
a.
Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
b.
Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
c.
Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.
Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image008.jpgGambar 29.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda ( pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran ( lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut!
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image010.jpg
Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image012.jpg
Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.
PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA
Moluska merupakan perhiasan yang sangat mahal , mutiara dibentuk oleh kerang. Proses pembentukan mutiara dilakukan secara alami, mutiara dibentuk secara tidak sengaja akibat masuknya butir-butir pasir atau benda asing lainya ke dalam kerang tersebut. Selanjutnya nakreas mengeluarkan sekretnya untuk membungkus benda asing yang tadi. Pembungkusan memakan waktu yang lama sampai terbentuknya mutiara.
Pembentukan mutiara secara buatan, sengaja diternakan dilaut seperti di lampung, mutiara yang hidup cangkangnya dibuka, kemudian diantara cangkang dan mantel disuntikan benda asing (pasir). Kemudian kerang dikembalikan ke laut. Dibiarkan dalam waktu tertentu. Kerang dibuka jika mutiara telah terbentuk.

4.
Kelas Amphineura
 
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut ( ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image001.jpg
Gambar 32.Kiton
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
 
5.
. kelas Scaphopoda
 
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Coba Anda amati gambar hewan berikut ini!
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga Memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/klasifikasi_clip_image015.jpg
Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp.

MANFAAT MOLUSKA
 Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam.

Selain Sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda ( Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya.
Description: http://mollusca-din.tripod.com/manfaat_clip_image002.jpg
Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara
Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
NILAI EKONOMIS
Molusca merupakan tanda fauna, merka merupakan pokok penting bagi manusia dan beberapa dari 10.000 spesies merupakan bernialai ekonomis. Manusia tertarik pada mereka dengan banyak alasan. Simetris dalam hal warna yang beragam dari cangkang yang dapat menakjubkan kolektor muda dan tua. Mereka mempunyai nilai ekonomis yang dapat lebih ditekankan. Dari point diatas Molusca sangat besar sekali nilainya sejak manusia pra sejarah. Sejak hari ini Ketam, cumi – cumi, remis dan lainnya digunakan scara ekstensif sebagai makan manusia. Sebagai makanan tambahan untuk manusia modern. Molusca dipergunakan untuk berjenis – jenis keperluan lainnya, cangkang ketam digunakan untuk hiasan. Sedangkan bivalve dihasilkan pelabuhan alam yang mempunyai nilai tinggi sampai berates rupiah. Tidak semua Molusca mempunyai hasil, beberapa siput memakan tanaman cultural. Siput air tawar tertentu berguna sebagai intermediet host untuk cacing Trematoda parasit bagi manusia dan hewan domestic. Teredos merusak kayu – kayu kapal.
            Cangkang Molusca yang lebih tu digunakan Palaentologis sebagai jam cronologi untuk menduga umur batu – batuan dari stratifikasi yang beragam atau lapisan bumi. Cangkangnya keras dan berlendir berisi fosil yang terbaik dari bebrapa hewan diatas dunia. Filumnya sedikit kuno dengan fosil yang kompleks yang kembali ke 550.000.000 tahun. Karena fosil mereka sangat diperlukan untuk ilmuwan dalam Geologi umum dan ilmuwan geologi perminyakan pada khususnya. Melalui studi yang ekstensif dari Molusca laut, ilmuwan perminyakan mampu menentukan lokasi defosit minyak yang sering terletak bebarapa mil dari permukaan bumi.

























Down Ribbon: GALERI MOLUSKA

 
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/2Mollusca_Polycera_title.jpg                  Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/3-an1.JPG
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/53xx.bivalve.jpg                           Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/800_8119.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/4441.jpg                         Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/15020871.JPG
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/argonauta.jpg                            Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/bluebottle.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/cephalopod1.jpg                        Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/CIMG1027.JPG
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/cuttlefish_1.jpg                           Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Dendronotus-390x246.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/dentalium%20inaequicostatum.jpg    
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/gastropod8_6.jpg                          Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Lymnaea.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/m010_jpg.jpg                               Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/mollusca.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Mollusca_1.jpg                  Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Mollusca_2.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/mollusk.jpg                           Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/nautilus.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/nudie.jpg                                Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/pteria.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/scallop.jpg                                  Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Sepioteuthis_sepioidea1.jpg
Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/Stelleri.jpg                               Description: http://mollusca-din.tripod.com/mollusca/wpo_16241.jpg


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar